Minggu, 14 Agustus 2016

Kota Yang Akan hilang

Koran pagi yang kubaca hari ini seperti menghisapku ke halaman-halaman lalu
Menghirup cuaca yang betapa jauh higga sampai ke kota yang tak pernah kukunjungi barang sekejap
Kota yang dingin dan rumah singgah yang hangat
Kau tak perlu tungku perapian atau pengatur suhu

Aku terpejam dan membayangkan diriku jadi rumah di sebuah kota yang jauh dan ding in
Di sebuah kota yang hanya punya warna pasi langit dan cuaca mendung

Lalu kau datang dari gigilnya mimpi kehausan, kelaparan dan hampir mati
Kau menampung seluruh hawa kota dan memendamkannya ke dalam tubuhmu yang hampa

Kau mengetuk pintu
Dan mendadak luruh seluruh kota yang kau bangun di jantungmu

Peristiwa dan musim cepat berlalu
Ladang sawah dan hutan lenyap dari pandangan
Berganti kuku-kuku yang mencakar langit
Dan aku ?
Aku hanya kenang yang nanti runtuh

-wid
Jakarta, 9 Agustus 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar